Saturday, 27 July 2024

Di Sudut Ruangan


Aku duduk di sudut ruangan.

Aku duduk diam-diam, sengaja tak mengeluarkan suara.

Kehadiranku makin tersembunyi, tak terlihat diantara "orang-orang penting" yang ramai bermunculan.

Kadang aku tersenyum sebagai tanda ikut bahagia bila ada kabar gembira.

Aku mengamati seisi ruangan dari sini. 

Ada banyak raut wajah yang seolah-olah bisa kubaca.

Wajah senang, sedih, bangga, marah, datar, hingga takut.

dan aku yang ada di sudut ruangan, hadir sebagai seorang pelengkap.


Sebuah puisi oleh DYH7

Refleksi


Refleksi adalah hal yang mudah untuk diucapkan, untuk ditulis dalam rangkaian kata-kata. Tapi cukup sulit untuk dipahami dan dilakukan dengan benar serta ikhlas oleh sebagian orang.

Saturday, 20 July 2024

An Effort


I'm probably not the best, but I always try to do my best to be better.

Menerima Kekalahan


Sebuah kekalahan, adalah hal yang terdengar biasa namun tidak menyenangkan rasanya bagi orang yang mengalami. Siapa yang ingin kalah? Tentu tidak ada. Apalagi jika kekalahan tersebut terjadi dalam hal yang benar-benar kita inginkan, dan berkali-kali. Sudah pasti rasanya mengecewakan dan menyedihkan. Namun hidup ini tidak akan pernah terlepas dari perihal kalah dan menang. Dikalahkan atau mengalahkan. Sulit untuk menerima kekalahan, adalah hal yang manusiawi. Namun bukan berarti perasaan itu tidak bisa kita antisipasi. 

Secara harafiah, kalah diartikan sebagai tidak menang atau dalam keadaan tidak menang (dalam perkelahian, perang, pertandingan, pemilihan, dan sebagainya); dapat diungguli lawan; kehilangan atau merugi karena tidak menang; tidak lulus (dalam ujian), tidak menyamai; kurang dari; tidak sebesar; tidak sekuat. 

Ada dampak dari kekalahan yang ditimbulkan bagi seseorang. Beberapa diantaranya berupa hal-hal berikut ini:

Rasa marah, malu, sedih dan kecewa yang mendalam sehingga membuat orang tersebut terus-menerus memikirkan kekalahannya dan menjadi kehilangan semangat serta motivasi dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini bisa saja terjadi karena orang yang mengalami kekalahan itu, menaruh harapan yang cukup besar terhadap apa yang dia kejar. 

Pada tahap yang lebih mengkhawatirkan, perasaan yang tidak menyenangkan itu terus berlanjut hingga menimbulkan gangguan kesehatan mental dan fisik mulai dari yang ringan hingga berat. Rasa kecewa dan sedih yang terus berlanjut dan tidak bisa diatasi sendiri, bisa saja berpotensi memunculkan rasa stress, depresi, dan lain-lain yang secara langsung juga tidak bagus untuk kesehatan fisik. Karena pikiran yang tidak sehat bisa menimbulkan gangguan terhadap banyak fungsi tubuh.

Selain itu, rasa penolakan terhadap kekalahan juga bisa menumbuhkan sudut pandang negatif dalam banyak hal. Seseorang yang terlalu sedih dan kecewa bisa saja mulai apatis dan apriori dalam menyikapi situasi disekitarnya. Sehingga apapun kesempatan yang ada didepannya akan dilewatkan begitu saja dikarenakan cara pandangnya yang terlanjur menjadi pesimis. Sudah tentu hal ini akan merugikan diri sendiri. Menghilangkan kemungkinan untuk meraih sebuah bentuk kemajuan yang berbeda dari kesempatan yang terlewati tadi. Sejatinya kita tidak pernah tahu, dibagian waktu yang mana, masa bersinar itu akan datang.

Sikap pesimis dan penuh pikiran negatif akan ikut mempengaruhi sosialisasi seseorang terhadap orang disekitarnya. Bukan tidak mungkin bila orang yang demikian itu akan membangun tembok untuk sebuah bentuk perubahan positif yang dinamis. Keadaan seperti ini akan menyulitkan orang tersebut untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan kelompok ataupun bermasyarakat yang membutuhkan kerjasama, semangat juang tinggi, wawasan terbuka, rasa optimis, dan lapang dada untuk menerima kegagalan.

Ada beberapa cara yang bisa dijadikan solusi untuk mengatasi dampak dari sebuah pengalaman dalam menghadapi kekalahan. Pertama-tama ambil waktu yang cukup untuk menenangkan diri. Gunanya agar emosi negatif yang muncul saat menghadapi kekalahan, dapat dikendalikan sehingga tidak memperburuk keadaan. Bila perlu, pelajari teknik relaksasi untuk mengurangi ketegangan mental dan fisik.

Lalu yakinkan diri bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya dan bukan pula harga mati yang menurunkan standar kualitas diri secara mutlak. Selagi ada waktu untuk memperbaiki semuanya, tetaplah berusaha dengan sebaik-baiknya.

Berikutnya adalah menggali kesadaran bahwa hidup itu seperti roda. Kadang di atas, kadang dibawah. Seperti cuaca, kadang mendung, kadang cerah. Layaknya badai, akan berlalu, walaupun sudah pasti ada bekasnya. Itulah salah satu siklus dalam drama kehidupan. Mau tidak mau, suka tidak suka akan dialami oleh semua orang. Walau bentuknya berbeda-beda. Kendati sulit, mari mencoba menghadapi dengan besar hati dan lapang dada. Demikian juga dengan kekalahan dan kemenangan, tidak ada yang selamanya. Sesudah kesulitan ada kemudahan. Semua yang ada di dunia ini adalah fana. Yang artinya, semua berubah dan berganti. Tidak ada satu kebetulanpun dimuka bumi ini. Segala sesuatunya akan saling berkaitan dan melengkapi. Mungkin "Bintang kemenangan" belum menjadi milik kita saat ini, mungkin ini belum waktu yang tepat menurut Yang Maha Kuasa dan bukan hal yang terbaik untuk kita. Mungkin kita masih akan punya kesempatan. Jangan sampai kita berburuk sangka berkelanjutan sehingga tidak mau lagi mengambil kesempatan baik yang singgah di depan mata. Alangkah ruginya diri sendiri apabila hal itu sampai terjadi, karena siapa tahu, dari sekian banyak kesempatan itu, ternyata ada yang menjadi milik kita. Selalu berusaha yang dibarengi oleh doa, sebagai penguat hati yang dilandasi oleh rasa yakin terhadap bantuan Yang Maha Kuasa. Perbanyak ibadah dan adukan semua kegalauan hanya kepada Tuhan.

Selanjutnya adalah mencari teman diskusi yang tepat dan bisa dipercaya. Bercerita dengan lepas, didengarkan, dan berdiskusi bisa menjadi sedikit "obat" yang melegakan hati. Karena dengan bercerita kepada orang yang tepat, setidaknya dapat membantu mengurangi beban perasaan. Ide dan sudut pandang yang diberikan oleh orang yang dijadikan tempat curahan hatipun kemungkinan akan membuka pikiran kita menemukan banyak cara yang lebih baik untuk jalan keluar permasalahan. Anggota keluarga bisa dijadikan pilihan yang utama sebagai teman cerita. Mulai dari ayah, ibu, pasangan hidup, anak, atau siapapun anggota keluarga yang bisa menjadi pendengar dan memberikan pendapat yang bersifat empati, netral, dan logis untuk perasaan yang sedang galau. Mengapa anggota keluarga? Tak lain dan tak bukan adalah untuk lebih menjaga privasi.

Selain itu, menyibukkan diri dengan melakukan aktivitas positif yang menyenangkan juga bisa dijadikan pilihan untuk sedikit melupakan rasa kecewa akan kekalahan, salah satu contohnya adalah dengan menekuni hobi yang selama ini tertunda oleh kesibukan. Pikiran bisa jadi rileks dan kita mendapatkan kesenangan dari hobi tersebut. Bahkan pada beberapa orang, menekuni hobi malah bisa mendatangkan keuntungan baru dalam bidang finansial, karena dari hobi tersebut, bisa dijadikan ladang bisnis yang cukup potensial apabila dilakukan dengan serius.

Layaknya manusia yang tidak sempurna, momen kekalahan juga bisa dijadikan sebagai salah satu waktu untuk melakukan refleksi terhadap diri sendiri. Belajar dari kekalahan yang dirasakan, tidak ada salahnya kita mengkaji dengan jujur, apa saja yang perlu diperbaiki dari diri kita. Refleksi itu kelak bisa menjadi salah satu pijakan untuk memperbaiki kualitas diri. Kendati demikian, ada baiknya refleksi dilakukan secara berkala, bukan hanya disaat susah, namun juga disaat senang. Tujuannya agar kita lebih mengenali kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri, sehingga bisa mengatur strategi yang tepat sasaran, efektif, dan efisien dalam mencapai apa yang menjadi cita-cita secara gemilang.

Alternatif solusi pada tahap yang lebih lanjut adalah mencari bantuan profesional. Saat kondisi mental sudah terasa sangat sulit untuk diatasi dan menimbulkan banyak gangguan psikis maupun fisik, serta gangguan terlaksananya peran diri pribadi sebagai anggota masyarakat, sangat dianjurkan sekali untuk segera memperoleh bantuan profesional dari tenaga ahli yang mumpuni dalam bidang tersebut. Dalam hal ini adalah para psikolog dan psikiater. Saat ini sudah banyak layanan tersebut disediakan baik oleh pemerintah maupun swasta. Tidak perlu merasa ragu atau khawatir, apalagi sekedar takut dengan pandangan orang lain, untuk berkonsultasi dengan para ahli karena mereka sudah pasti memahami cara memberikan bantuan secara ilmiah. Bantuan profesional seperti ini akan sangat membantu memulihkan dan menstabilkan kondisi mental seseorang. Namun perlu diingat bahwa pengobatan seperti ini butuh kesabaran, komitmen, dan optimisme supaya hasilnya bisa maksimal.

"Being defeated is often a temporary condition. Giving up is what makes it permanent." - Maryln Vos Savant

Dari quote tersebut, kita bisa memotivasi diri supaya tidak menyerah dalam menghadapi kekalahan. Terus mencoba karena kita tidak pernah menyangka kemenangan seperti apa yang akan menjadi milik kita nanti. Terpuruk dan selalu menangisi kekalahan secara berkepanjangan hanya akan menghambat langkah menuju kemenangan. Terus lakukan yang terbaik dan serahkan hasilnya kepada Yang Maha Kuasa. Apapun hasilnya, terimalah dengan ikhlas sebagai takdir yang diberikan. Ikhlas akan membuat hidup terasa lebih ringan. Kita akan mendapatkan yang terbaik sesuai dengan apa yang kita butuhkan. 

Tetap semangat dalam meraih kemenangan!

Tuesday, 16 July 2024

Untuk Sebuah Kesombongan


Engkau yang merasa hebat dan kuat,
Kebahagiaanmu terlihat janggal dan aneh.
Apa yang membuat dirimu merasa di atas angin?
Apakah merendahkan orang yang kau anggap lemah adalah sebuah kebanggaan untukmu?
Ternyata kau tak cukup kuat untuk mencari lawan tanding yang sepadan.
Tidakkah kau selama ini mendapatkan cukup pelajaran dari semua kesombonganmu?
Tidak takutkah bila semua kebanggaanmu itu akan menjadi sia-sia suatu saat nanti?
Tahukah kau bahwa banyak doa pengaduan bahkan mungkin sumpah serapah yang terucap karena lidahmu yang tajam dan sifatmu yang seolah mengawang di atas langit itu?
Kau sungguh tak jera dan tak banyak mengerti.
Semoga semua yang menjadi kesombonganmu adalah awal dari keruntuhanmu.