Sore ini, kembali mengikuti kegiatan webinar yang diadakan
oleh AISEI. Kegiatan webinar AISEIInspirAction ini bukanlah yang pertama. Untuk
tema webinar kali ini adalah "Learning Support during Pandemic".
Pembicara yang ditampilkan kali ini adalah Ibu Kurnia Mega, M. Psi, Psikolog.
Beliau adalah seorang certified play therapist & trainee supervisor. Acara
kali ini dipandu oleh Ibu Dian Ariadita F, S.I.Kom, M.Pd.
Ibu Mega pada awalnya adalah seorang guru yang sudah banyak
meluangkan waktunya bersama anak-anak berkebutuhan khusus yang kemudian
melanjutkan pendidikannya hingga menjadi seorang psikolog. Beliau tergabung
dalam PEACE (Psycho Educational Assessment Center of Excellence)
Selama masa pandemi ini banyak masalah yang muncul berkaitan
dengan kegiatan belajar anak. Banyak orangtua yang datang untuk berkonsultasi
untuk mencari solusi terhadap kesulitan belajar yang dihadapi anak. Karena
selama masa pandemi ini, orangtua sebagian besar memiliki waktu yang lebih luas
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran anak. Hingga akhirnya menyadari bahwa
beberapa anak memiliki kesulitan dalam belajar. Beberapa kendala muncul
terutama pada anak-anak yang tidak 100% terlihat sebagai anak berkebutuhan
khusus (dalam area abu-abu). Kendala lain yang dihadapi adalah kebosanan yang
mulai muncul pada anak hingga membuat orangtua makin bingung dalam menghadapi
sikap anak terutama yang sudah mulai stress. Di sisi lain, para guru juga
sedang mengalami fase adaptasi terhadap hal ini.
Berkaitan dengan hal tersebut, pada webinar ini akan dibahas
tentang perbedaan gangguan belajar dan kesulitan belajar. Dua hal ini sangat
berbeda. Kesulitan belajar adalah kondisi anak tidak bisa belajar dengan baik
karena gangguan faktor internal dan eksternal. Anak tidak bisa menunjukkan
kapasitas dan potensi yang mereka miliki. Anak-anak dengan kapasitas
intelegensi di ambang batas bawah, tentunya akan menemukan kesulitan dalam
belajar karena kemampuan berpikir yang kurang menunjang dalam belajar.
Kesulitan belajar bisa juga terjadi karena masalah psikologis ataupun emosi.
Traumatis dan stress juga bisa menghambat kemampuan anak dalam belajar. Faktor
internal bisa disebabkan karena anak mengalami masalah atensi. Masalah utamanya
adalah pada bagian memusatkan perhatiannya.
Oleh karena itu, penanganan untuk anak yang memiliki
kesulitan belajar harus dikenali terlebih dahulu penyebabnya agar bisa
mendapatkan penanganan yang sesuai. Anak-anak ini bisa saja mendapatkan
modifikasi kurikulum pada sekolah, membantu pemusatan konsentrasinya, ataupun
menangani masalah emosinya. Semua tergantung pada penyebabnya. Bahkan anak-anak
dengan kemampuan belajar yang kurang ataupun terlalu cerdas juga perlu mendapatkan
perlakuan dan bantuan yang sesuai agar terbantu dalam menghadapi kesulitan
dalam belajar. Faktor lingkungan, cara penanganan oleh guru dan orangtua juga
ikut berpengaruh terhadap kesulitan belajar.
Sementara itu, gangguan belajar berkaitan dengan neurologis.
Biasanya berkaitan dengan mengingat, nalar, matematika, motorik. Anak-anak ini
biasanya tidak memilki kapasitas berpikir yang rendah, biasanya cenderung
normal karena yang bermasalah adalah cara memprosesnya.
Kasus kesulitan belajar kadang berkaitan dengan motivasi dan
minat belajar yang tidak muncul pada saat PJJ ini. Bisa juga disebabkan karena
belajar di rumah. Karena terkadang anak butuh setting yang berbeda.Kesulitan
ini juga bisa muncul karena sikap negatif terhadap guru. Dalam hal ini, guru juga
menemukan kesulitan dalam menyesuaikan kegiatan belajar tatap muka menjadi
online, terutama untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Situasi belajar juga
sangat berpengaruh terhadap keinginan belajar anak-anak. Orangtua yang baru
tahu cara belajar anaknya selama di rumah menyebabkan mereka menjadi stress dan
menimbulkan tekanan pada anak. Kebiasaan belajar yang diterapkan oleh orangtua
dengan tidak tepat juga menyebabkan kesulitan belajar. Kebiasaan dan cara
belajar anak biasanya berbeda-beda. Beberapa orangtua tidak memahami hal ini
hingga menerapkan cara dan waktu yang salah dalam menerapkan kebiasaan belajar
terhadap anaknya. Anak pada zaman ini cenderung memilki kemampuan otak kanan
yang lebih tinggi. Otak kanan cenderung berkaitan dengan kreativitas. Sedangkan
otak kiri biasanya adalah kemampuan yang menunjang belajar di sekolah karena
berkaitan dengan nalar dan Bahasa. Adapun yang menyebabkan anak-anak zaman
sekarang lebih cenderung seperti ini disebabkan karena anak-anak ini kebanyakan
sejak lahir lebih banyak mendapatkan rangsangan secara visual dari gambar,
video, dan lain-lain. Kesulitan belajar yang disebabkan oleh atensi bisa
disebabkan oleh perkembangan sensori yang kurang.
Kesulitan muncul karena durasi ketahanan anak dalam belajar.
Anak-anak lebih banyak belajar dengan cara visual auditory kinestetik taktil.
Situasi belajar di rumah sangat berbeda dengan sekolah. Apalagi bila orangtua
tidak mengerti dengan kebutuhan anak dan tidak memiliki batasan yang tegas. Hal
lainnya disebabkan oleh relationship dengan anak.
Menurut WHO durasi maksimal belajar anak secara online
adalah sekitar 1 – 2 jam. Oleh karena itu, kita perlu mencari cara untuk mengatasi
hal ini. Diantaranya adalah memberikan tekhnik belajar yang sesuai. Dengan
kemampuan orang dewasa memahami kebutuhan belajar anak, akan membantu sekali
mereka untuk mengatasi kesulitan belajar. Selain itu, perlu bagi guru dan
orangtua untuk menerima kondisi anak. Tidak lupa terapkan batasan yang jelas
dan tegas. Orangtua, guru, dan anak juga perlu membangun koneksi. Dan yang
tidak kalah penting adalah buatlah kegiatan belajar tersebut menjadi
menyenangkan dengan memberikan beberapa games. Gunakan juga kalimat yang
sederhana dan gunakan benda nyata untuk membantu pemahaman anak.
Untuk informasi lebih lengkap, kegiatan webinar ini bisa dilihat pada link Youtube berikut ini: AISEI Komunitas Pendidik Indonesia
Terimakasih mbk..alhamdulilah kmren jg bs gbung hnya di awal2 tertinggal.. Luar biasa ilmu yg bermanfaat
ReplyDeleteSama-sama Mbak. Terima kasih sudah mampir ke blog saya.
ReplyDeleteWell. It is very useful to support our children during pandemic.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteYes, it is. Thank you for reading my blog
ReplyDelete