AISEI Writing Club |
Menjadi
seorang pendidik yang menginspirasi. Kalimat tersebut tentu merupakan sebuah
kondisi ideal bagi sebagian besar pendidik. Kenapa seorang pendidik perlu
menginspirasi? Siapa yang perlu diinspirasi? Dan bagaimana caranya? Pertanyaan tersebut
muncul seiring dengan kalimat tersebut. Untuk itu, mari kita coba untuk melihat
hal ini lebih dalam.
Inspirasi
bisa kita artikan sebagai suatu ilham yang muncul untuk menjadi penggerak dalam
hati, pikiran, dan tindakan. Dengan adanya inspirasi, seringkali kita tergerak
untuk menghasilkan ide dan tindakan yang bisa memberikan dampak positif
khususnya pada diri kita dan lingkungan sekitar kita. Bagaimana kaitan antara
inspirasi dengan seorang pendidik? Seorang pendidik bisa kita sebut sebagai
orang yang melatih dan memelihara. Dalam hal ini tentunya kita fokus terhadap
latihan dan pemeliharaan terhadap manusia atau peserta didik. Aspek pendidikan
ini tentu mencangkup berbagai hal, diantaranya adalah: kognitif, psikomotor,
dan afektif.
Menjadi
seorang pendidik tentunya tidak bisa kita sebut sebagai hal yang mudah dan
tidak bisa pula kita sebut sebagai hal yang mustahil. Tidak mudah karena
berkaitan dengan tanggung jawab moral kita terhadap peserta didik. Seorang pendidik yang akan memberikan pelatihan,
berbagi ilmu, dan ikut serta memelihara keterjagaan hal baik yang ingin dicapai
dari peserta didiknya, tentu perlu berpikir ulang dalam melangkah dan melakukan
sesuatu. Karena rasanya adalah hal yang cukup rancu apabila seseorang memberikan
pendidikan bagi orang lain, namun belum menunjukkan usaha yang maksimal dalam menjaga
pendidikan bagi dirinya. Dalam artian, seorang pendidik perlu terus
mengembangkan hal baik dalam dirinya, baik secara ilmu ataupun perilaku. Oleh karena
itu pula, menjadi pendidik belum tentu pula sulit dan rumit, selagi kita
sebagai pendidik tetap mau berusaha untuk terus menjadi lebih baik dalam banyak
hal, termasuk dalam menginspirasi anak didik.
Ada
banyak cara yang bisa kita coba untuk menjadi inspirasi bagi peserta didik. Hal
pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan mengenali peserta didik kita
dengan baik. Kenali potensinya, kenali masalahnya agar kita bisa mencari cara
terbaik untuk menyampaikan pendidikan kepada dirinya. Layaknya semua manusia
yang ada di dunia ini lahir dengan berbagai macam perbedaan, demikian juga
dengan peserta didik yang tentunya hadir dengan berbagai keragaman.
Apabila
kita sudah mengenali peserta didik kita dengan baik, kita bisa mulai merancang
bersama apa model pendidikan berikut instrument yang tepat untuk kita berikan
terhadap mereka. Libatkan peserta didik dalam kegiatan asesmen, agar mereka
merasa lebih memiliki terhadap kegiatan pendidikan. Bantulah peserta didik
memahami tujuan pendidikan yang akan kita capai bersama. Dengan demikian, Langkah-langkah
pendidik dan peserta didik akan terasa lebih selaras. Dengan melakukan langkah-langkah
tersebut, semoga seorang pendidik bisa melangkah lebih siap untuk menjadi
inspirasi bagi dirinya, peserta didik, dan orang-orang di sekitarnya.
Biodata Penulis:
Penulis
adalah lulusan Universitas Andalas, Padang, Fakultas Sastra, jurusan Sastra
Inggris. Penulis sudah mulai mengajar dari tahun 2001 sampai sekarang. Selama 6
tahun ini, penulis mengajar sebagai seorang guru kelas 4 di SD Lazuardi GCS, Cinere,
Depok, Jawa Barat. Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti kegiatan lomba
AISEI Writing Club.
No comments:
Post a Comment