Tuesday 4 July 2023

Pengelolaan Sampah


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi dan sebagainya.

Sampah harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan masalah kesehatan dan lingkungan terhadap semua orang, baik individu maupun masyarakat. Menurut Waste Management (2021), pengelolaan sampah merupakan aktivitas untuk mengelola sampah dari awal hingga pembuangan, meliputi pengumpulan, pengangkutan, perawatan, dan pembuangan, diiringi oleh monitoring dan regulasi manajemen sampah. Lihatlah berbagai contoh yang ada disekitar kita akibat kurang memahami dan menyadari akan pentingnya mengelola sampah, diantaranya adalah: sampah plastik bertebaran makin banyak di darat, laut, sungai, dan tempat lainnya hingga mengakibatkan pencemaran, pembakaran sampah secara sembarangan sehingga asapnya menimbulkan polusi yang berbahaya untuk kesehatan makhluk hidup, dan lain-lain. Untuk dapat mengelola sampah dengan baik, kita perlu mengenali berbagai jenis sampah terlebih dahulu.

Jenis-Jenis Sampah

Ada 5 (lima) pengelompokan jenis sampah sebagai berikut:

  • Organik

    • Sampah organik adalah sampah yang dapat terurai, contohnya: sisa makanan, daun dan ranting jatuh serta yang sejenisnya.

  • Anorganik

    • Sampah anorganik adalah sampah yang lebih sulit terurai, contohnya: plastik, kaleng, styrofoam.

  • Bahan berbahaya dan beracun

    • Sampah berbahaya dan beracun adalah sampah yang berbahaya bagi makhluk hidup dan lingkungan.

  • Sampah kertas

    • Sampah kertas adalah sampah yang berasal dari kertas.

  • Residu

    • Sampah residu adalah sampah sisa selain 4 jenis sampah di atas.

Jenis Pencemaran Akibat Sampah

  • Pencemaran Udara

    • Masuknya zat polutan yang diakibatkan oleh aktivitas tertentu ke udara, sehingga menyebabkan udara tercemar dan membahayakan kesehatan. Pencemaran udara bisa saja terlihat jelas melalui bentuk asap yang gelap. Sebaliknya, pencemaran udara juga bisa tidak terlihat. Walau terlihat ataupun tidak, pencemaran udara tetap saja menimbulkan banyak hal buruk terhadap kesehatan bahkan nyawa makhluk hidup.
      • Contoh: asap yang berasal dari pabrik, kendaraan, dan pembakaran.

  • Pencemaran Air

    • Masuknya zat polutan ke dalam sumber air, sehingga menjadikan air tidak layak dikonsumsi dan juga mencemari makhluk hidup yang ada dalam sumber air tersebut. Beberapa pencemaran air dapat kita lihat dengan jelas dari warnanya yang keruh, berbau, dan terdapat tumpukan sampah. Tapi ada juga sumber air yang tidak terlihat tercemar, padahal mengandung bahan kimia berbahaya. Bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan sumber air yang tercemar secara terus menerus bisa jadi tidak langsung dirasakan pada saat digunakan, namun baru akan muncul setelah beberapa tahun kemudian.
      • Contoh: tumpahan minyak di lautan, pembuangan limbah pabrik dan rumah tangga secara sembarangan ke sungai, mengubur dan menimbun sampah kimia di tanah sehingga mencemari air tanah, dan lain-lain.

  • Pencemaran Tanah

    • Masuknya zat polutan ke dalam lapisan tanah, sehingga mengurangi kualitas tanah.
      • Contoh: kontaminasi dari pertambangan, penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang tidak tepat, pembuangan sampah plastik sembarangan, dan lainnya.

  • Pencemaran lainnya

    • Pencemaran Suara

      • Suara yang tidak diinginkan atau berada di luar ambang batas normal, sehingga bisa membahayakan kesehatan. Beberapa masalah yang dapat ditimbulkan dari polusi suara ini adalah berupa kerusakan organ pendengaran dan meningkatkan stress level.
        • Contoh: suara alat atau mesin yang terlalu keras.

    • Pencemaran Cahaya

      • Cahaya yang tidak diinginkan atau berlebihan yang diakibatkan oleh tindakan manusia. Polusi seperti ini bisa menyebabkan gangguan pada penglihatan di malam hari, kesulitan tidur, mengganggu migrasi hewan tertentu, dan kesulitan melakukan pengamatan terhadap terhadap objek di angkasa.
        • Contoh: cahaya lampu dari gedung, menara, dan lain-lain yang terlalu berlebihan.

    • Pencemaran Air Limbah Panas

      • Meningkatnya suhu panas terhadap suhu lingkungan yang lebih dingin karena tindakan manusia. Biasanya hal ini terjadi karena pembuangan limbah air dengan suhu panas dari suatu industri ke sungai. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya perubahan metabolisme pada makhluk hidup yang ada pada lingkungan tersebut. Selain itu, akan mengganggu ketahanan hidup makhluk hidup yang ada di dalamnya karena perubahan suhu, mengurangi prosentase kelarutan oksigen, dan bahkan dapat meningkatkan toksisitas suatu zat kimia tertentu.
        • Contoh: pembuangan air limbah dengan suhu panas secara langsung ke sumber air seperti sungai.

Cara Mengelola Sampah

Setelah mengenali pengelompokan berbagai jenis sampah, maka akan lebih mudah bagi kita untuk mengelola sampah tersebut berdasarkan jenisnya masing-masing. Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan, yaitu:
  • Menerapkan gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Bahkan saat ini, berkaitan dengan digalakkannya ekonomi sirkular di Indonesia, sudah mulai diterapkan prinsip 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, Repair)
  • Memilah dan membuang sampah sesuai jenisnya pada tempat yang sudah disediakan.
    • Ada beberapa kode warna yang bisa digunakan pada tempat sampah yang berbeda sesuai jenisnya:
      • Hijau untuk sampah organik.
      • Kuning untuk sampah anorganik.
      • Merah untuk sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
      • Biru untuk sampah kertas.
      • Abu-abu untuk sampah residu.
  • Mengoptimalkan semua rantai pengelolaan sampah secara berkesinambungan.
  • Kolaborasi antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dalam mengelola sampah.

Referensi:

No comments:

Post a Comment