Saturday, 14 December 2024

Tajam


Ada kata-kata perih terucap dari mulut kalian yang tajam.

Kalian lontarkan bagai peluru melesat kuat,

tanpa berpikir dua kali, 

atau bahkan tanpa berpikir sekalipun.

Kalian benarkan ucapan dan prasangka buruk kalian

sebagai bentuk ekspresi diri,

yang sedang membuang sampah dan kotoran dalam hati serta pikiran.

Tak pernah kalian lihat

bagaimana kami menjaga kebanggaan yang kalian miliki.

Tak akan kalian pikirkan 

goresan luka yang kalian torehkan diperasaan kami

dari caci maki selama ini.

Pandainya kalian merasa berhak dan benar

dengan mengandalkan logika 

yang tidak jelas ukuran kebenarannya itu.

Simpan saja semua rasa bangga dan jumawa itu 

untuk diri kalian sendiri,

sampai Tuhan memberikan pelajaran yang tepat 

buat kalian rasakan dan renungkan.


Sebuah puisi oleh DYH7
14 Desember 2024

Saturday, 7 December 2024

Allah the Almighty

A beautiful and lovely day.

Full of love and blessing.

The deepest gratitude expressed 

To Allah the Almighty.

Saturday, 16 November 2024

Rumit


Lihatlah!

Kita makin lihai dan pintar dalam berbohong.

Mengatur strategi agar tidak ketahuan.

Makin ahli dalam mencari kesalahan masing-masing.

Mengorek-ngorek borok masa lalu.

Saling serang dan bertahan dengan ego yang kita miliki.

Prasangka buruk bukan lagi barang baru dalam hubungan kita.

Jatuh bukan untuk bangkit, namun untuk jatuh kembali.

Berjalan terseok-seok dan tertatih-tatih.

Mengusap air mata sendiri atau membiarkannya diseka oleh angin.

Ironi, dengan apa yang kita perlihatkan pada dunia.

Mungkin kita bisa disebut dengan makhluk paling munafik di bumi. 

Tidak lelah dalam berpura-pura dan bersilat lidah.

Hasilnya? Tentu seperti biasa.

Tidak ada empati, pengertian, cinta, apalagi kasih sayang yang tercermin dalam sebagian besar ucapan dan tindakan kita.

Dan kita terus berputar-putar dalam lingkaran setan yang memuakkan ini.

Dilema panjang antara mengingat kebaikan yang pernah ada dan membayangkan kecurangan yang mungkin ada.

Apakah kita tidak menemukan jalan kompromi lagi? 

Sebenarnya tidak adakah rasa yang tersisa atau memang kita tidak pernah saling memiliki rasa apa-apa?


Sebuah puisi oleh DYH7

Sunday, 6 October 2024

Tips dan Trik Anak Nyaman Bersekolah

Mengapa perlu memilih sekolah yang nyaman? Tentu saja penting. Bisa dikatakan seperempat waktu dari aktivitas harian seorang anak berkutat di sekolah. Dan waktu itu tidak bisa dibilang sebentar. Banyak hal yang akan dirasa dan ikut berperan serta dalam pertumbuhan mental anak berdasarkan pengalamannya bersekolah. 

Sebagai orangtua, kita pasti akan berupaya untuk memilih sekolah yang terbaik untuk si buah hati tersayang. Agar orangtua dan anak sama-sama merasa aman dan nyaman di sekolah, ada baiknya kita coba tips dan trik dalam memilih sekolah yang tepat.


Tentukan Tujuan Bersekolah 

Apa gunanya sekolah? Pada kenyataannya ada orang yang pendidikan sekolahnya terbatas, tapi bisa lebih sukses dibanding yang bersekolah tinggi. Dan ada banyak pendapat lain yang berbeda berkenaan dengan pertanyaan tersebut. 
Saat si kecil sudah mulai mengenal lingkungan sekitar berikut dunia pertemanan, tak ayal anak juga akan melihat berbagai kegiatan yang terjadi di sekitarnya. Salah satunya, bisa jadi berupa anak tetangga yang berbeda usia berangkat sekolah setiap hari dan tak urung orang tua melihat anaknya ikut bermain peran dengan cara mengenakan tas layaknya anak yang sudah sekolah, bermain guru dan murid, pura-pura membaca buku, dan lain-lain.
Beranjak dari hal tersebut, orangtua mulai bisa mengajak anak berkomunikasi sederhana sesuai dengan tingkat pemahaman anak tentang peran apa yang sedang mereka mainkan, apa tujuan dan manfaatnya, bagaimana melakukannya, serta di lembaga yang mana anak bisa melakukan hal seperti yang mereka mainkan selama ini. Setidaknya, komunikasi sederhana seperti ini, bisa memberikan pengetahuan dan gambaran awal kepada anak tentang dunia sekolah serta tujuan dari bersekolah itu sendiri. Sehingga kelak saat sudah masuk usia sekolah, anak sudah lebih sadar dengan tujuannya bersekolah dan siap untuk mengikuti aktivitas di sekolah. Jadi bukan hanya sekedar euforia atau ikut-ikutan belaka.


Memilih Sekolah yang Tepat 

Pentingnya memilih sekolah yang tepat bukan hanya bagi anak, tapi juga bagi orangtua. Akan lebih mudah untuk memilih apabila kita sudah menentukan tujuan terlebih dahulu. Sehingga kita sadar dan tahu, program pendidikan seperti apa yang akan dijalani selama beberapa waktu bersekolah. Sekali lagi, ingatlah untuk tetap berdiskusi dan melibatkan anak dalam tahap pemilihan sekolah. Berikan data, fakta, dan informasi akurat tentang berbagai pilihan yang ada, sehingga orangtua dan anak sama-sama menemukan sekolah yang tepat. Komunikasikan bersama sesuai dengan tahap perkembangan pemikiran anak. 

Beberapa faktor yang bisa dijadikan pertimbangan adalah sebagai berikut:


Kenali Legalitas dan Latar Belakang Sekolah 

Legalitas bagi sebuah sekolah setidaknya menandakan bahwa sekolah tersebut sah secara hukum. Artinya, kebijakan yang diterapkan di dalamnya tidak menyalahi aturan, terlindungi, legal, dan diakui oleh pemerintah.
Sedangkan latar belakang memberikan informasi awal tentang sekolah tersebut.


Lingkungan yang Sehat Lahir dan Batin. 

Dalam artian, memberikan pengaruh positif bagi anak, baik secara psikis maupun fisik. Aman dari polusi, bullying, tindak kriminal, pelecehan, karakter negatif, serta hal tidak baik lainnya.


Memiliki Program Pendidikan yang Benar-benar Membangun Anak Secara Utuh

Sedapat mungkin mendidik seorang anak berarti bukan hanya mengacu pada akademis saja, tapi juga membentuk perilaku, cara berpikir, dan mental yang lebih baik. Sehingga pola pendidikan tidak hanya bertumpu pada hasil akhir, namun juga proses yang sistematis, logis, aplikatif, dan humanis dalam rangka memaksimalkan potensi kecerdasan emosional, intelektual, dan spiritual secara seimbang.


Sadar Kebutuhan Anak. 

Pada dasarnya, sudah jelas setiap anak adalah individu yang unik dan berbeda. Ada beberapa fasilitas dan cara berbeda yang perlu diterapkan untuk kondisi khusus seorang anak. Ada baiknya orangtua dan anak menanyakan tentang hal ini, sehingga bisa menjadi pertimbangan yang lebih dalam. 


Memberikan Kesempatan dan Dukungan untuk Mengembangkan Bakat bagi Semua Anak. 

Karena sekolah tidak melulu tentang mata pelajaran saja, ada baiknya sekolah juga memberi dukungan, fasilitas, dan kesempatan bagi anak-anak yang ingin mengembangkan bakat minatnya. Hal ini kelak akan membantu meningkatkan kepercayaan diri serta ketrampilan dari anak tersebut saat terjun langsung dalam berbagai kegiatan sosial bermasyarakat.


Membuka Komunikasi Antara Guru, Orangtua, dan Siswa.

Kenapa harus komunikasi antara guru, orangtua, dan siswa? Bukankah dengan memasukkan seorang anak ke sebuah sekolah, berarti orangtua sudah yakin anak akan dididik oleh gurunya dengan baik? Apalagi orangtua sudah bayar. Tidak sedikit pula yang merasa sudah bayar mahal, lalu menganggap perilaku dan pendidikan anak jadi urusan tanggung jawab guru di sekolah. Nyatanya masalah yang ditemukan dalam upaya mendidik untuk menciptakan seorang insan kamil tidaklah sesederhana itu. Siswa adalah manusia yang senantiasa dinamis. Alamiahnya sebagai manusia, ada masa naik dan turun dalam usaha dan motivasi menuntut ilmu. Masa naik turun ini, tidak lepas dari berbagai masalah yang muncul seiring proses berjalannya pembelajaran. Konsep yang perlu diterapkan adalah, orangtua yang sudah ada sejak si anak dalam kandungan, adalah mitra bagi guru di sekolah untuk bersama-sama membangun perkembangan si anak. Hendaklah ada kerjasama yang solid antara orangtua, guru, dan siswa. Saling memahami, berbagi ide, memberi dan menerima saran guna menemukan solusi terbaik. Sehingga sangat diharapkan sekali terjalin hubungan yang harmonis, komunikatif, dan sehat antar ketiga peranan tersebut.


Sesuai dengan Kemampuan Finansial Keluarga. 

Kondisi keuangan juga merupakan salah satu hal vital yang sangat perlu diperhatikan. Sebagai orangtua, layaknya harus mencermati dan mengupayakan keberlangsungan pendidikan anak hingga tuntas (minimal hingga sekolah menengah atas). Sangat disayangkan apabila kita memaksakan anak masuk ke sekolah dengan biaya yang tidak terjangkau oleh orangtua, lalu terputus di tengah jalan. Untuk itu, kita perlu mempersiapkan berbagai rencana matang 1, 2, 3, dan seterusnya, agar pendidikan anak di sekolah tetap bisa berlanjut dengan semestinya.


Jarak, Lokasi, dan Transportasi

Sebagai optional tambahan, pertimbangankan juga jarak, lokasi, dan transportasi dari rumah ke sekolah. Karena jarak, lokasi, dan transportasi yang tidak nyaman bisa saja membuat mood dan kesiapan anak menjadi kurang bagus saat sampai di sekolah, sehingga kemungkinan berpengaruh terhadap konsentrasi belajarnya. Misalnya: kelelahan dan sering terlambat karena jarak yang terlalu jauh, kemacetan lalulintas yang terlalu parah, suasana hiruk pikuk lingkungan yang berlebihan, dan lain-lain. Temukan jalan keluar yang tepat untuk hal ini, jika orangtua dan anak tetap ingin bersekolah dengan kondisi jarak, lokasi, serta transportasi yang bermasalah seperti itu.


"Iringi langkah pembelajaran" anak

Setelah menentukan tujuan dan memilih sekolah yang tepat, tetaplah "membersamai" setiap langkah anak dalam proses pembelajarannya. Artinya, sering-seringlah mengajak anak bercerita tentang pengalamannya di sekolah. Dengan demikian, akan terjalin hubungan yang dekat dan terbuka antara orangtua dan anak. Harapannya, apabila ada masalah, bisa cepat ditangani dengan tindakan yang sesuai.

Demikian beberapa tips dan trik agar anak nyaman bersekolah. Semoga dapat membantu para orangtua dalam memenuhi kebutuhan pendidikan terbaik bagi anak.

Sunday, 1 September 2024

Diari Seorang Remaja


Diam, aku tak akan bilang.

Bahwa aku memandangmu dari sini.

Sembunyi-sembunyi 

mencari tahu tentang dirimu.

Secara rahasia mengikuti,

walaupun itu hanya bayang-bayangmu.

Aku tak akan bilang,

bahwa tak sengaja 

kau sering terlintas dalam pikiranku,

dan entah mengapa 

engkau tersimpan dalam hatiku.

Aku tak mau kau tahu,

rasa bahagia yang membuncah 

dan menguar kuat 

saat ada dirimu di sekitarku.

Kau tak perlu tahu

kalau aku tiba-tiba jadi puitis,

merangkai kata indah, 

dan menyanyikan lagu cinta.

Cukup kau tahu semua terlihat biasa saja.

Sudahlah begitu saja.


Sebuah puisi oleh DYH7 
1 September 2024

Saturday, 27 July 2024

Di Sudut Ruangan


Aku duduk di sudut ruangan.

Aku duduk diam-diam, sengaja tak mengeluarkan suara.

Kehadiranku makin tersembunyi, tak terlihat diantara "orang-orang penting" yang ramai bermunculan.

Kadang aku tersenyum sebagai tanda ikut bahagia bila ada kabar gembira.

Aku mengamati seisi ruangan dari sini. 

Ada banyak raut wajah yang seolah-olah bisa kubaca.

Wajah senang, sedih, bangga, marah, datar, hingga takut.

dan aku yang ada di sudut ruangan, hadir sebagai seorang pelengkap.


Sebuah puisi oleh DYH7

Refleksi


Refleksi adalah hal yang mudah untuk diucapkan, untuk ditulis dalam rangkaian kata-kata. Tapi cukup sulit untuk dipahami dan dilakukan dengan benar serta ikhlas oleh sebagian orang.

Saturday, 20 July 2024

An Effort


I'm probably not the best, but I always try to do my best to be better.

Menerima Kekalahan


Sebuah kekalahan, adalah hal yang terdengar biasa namun tidak menyenangkan rasanya bagi orang yang mengalami. Siapa yang ingin kalah? Tentu tidak ada. Apalagi jika kekalahan tersebut terjadi dalam hal yang benar-benar kita inginkan, dan berkali-kali. Sudah pasti rasanya mengecewakan dan menyedihkan. Namun hidup ini tidak akan pernah terlepas dari perihal kalah dan menang. Dikalahkan atau mengalahkan. Sulit untuk menerima kekalahan, adalah hal yang manusiawi. Namun bukan berarti perasaan itu tidak bisa kita antisipasi. 

Secara harafiah, kalah diartikan sebagai tidak menang atau dalam keadaan tidak menang (dalam perkelahian, perang, pertandingan, pemilihan, dan sebagainya); dapat diungguli lawan; kehilangan atau merugi karena tidak menang; tidak lulus (dalam ujian), tidak menyamai; kurang dari; tidak sebesar; tidak sekuat. 

Ada dampak dari kekalahan yang ditimbulkan bagi seseorang. Beberapa diantaranya berupa hal-hal berikut ini:

Rasa marah, malu, sedih dan kecewa yang mendalam sehingga membuat orang tersebut terus-menerus memikirkan kekalahannya dan menjadi kehilangan semangat serta motivasi dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini bisa saja terjadi karena orang yang mengalami kekalahan itu, menaruh harapan yang cukup besar terhadap apa yang dia kejar. 

Pada tahap yang lebih mengkhawatirkan, perasaan yang tidak menyenangkan itu terus berlanjut hingga menimbulkan gangguan kesehatan mental dan fisik mulai dari yang ringan hingga berat. Rasa kecewa dan sedih yang terus berlanjut dan tidak bisa diatasi sendiri, bisa saja berpotensi memunculkan rasa stress, depresi, dan lain-lain yang secara langsung juga tidak bagus untuk kesehatan fisik. Karena pikiran yang tidak sehat bisa menimbulkan gangguan terhadap banyak fungsi tubuh.

Selain itu, rasa penolakan terhadap kekalahan juga bisa menumbuhkan sudut pandang negatif dalam banyak hal. Seseorang yang terlalu sedih dan kecewa bisa saja mulai apatis dan apriori dalam menyikapi situasi disekitarnya. Sehingga apapun kesempatan yang ada didepannya akan dilewatkan begitu saja dikarenakan cara pandangnya yang terlanjur menjadi pesimis. Sudah tentu hal ini akan merugikan diri sendiri. Menghilangkan kemungkinan untuk meraih sebuah bentuk kemajuan yang berbeda dari kesempatan yang terlewati tadi. Sejatinya kita tidak pernah tahu, dibagian waktu yang mana, masa bersinar itu akan datang.

Sikap pesimis dan penuh pikiran negatif akan ikut mempengaruhi sosialisasi seseorang terhadap orang disekitarnya. Bukan tidak mungkin bila orang yang demikian itu akan membangun tembok untuk sebuah bentuk perubahan positif yang dinamis. Keadaan seperti ini akan menyulitkan orang tersebut untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan kelompok ataupun bermasyarakat yang membutuhkan kerjasama, semangat juang tinggi, wawasan terbuka, rasa optimis, dan lapang dada untuk menerima kegagalan.

Ada beberapa cara yang bisa dijadikan solusi untuk mengatasi dampak dari sebuah pengalaman dalam menghadapi kekalahan. Pertama-tama ambil waktu yang cukup untuk menenangkan diri. Gunanya agar emosi negatif yang muncul saat menghadapi kekalahan, dapat dikendalikan sehingga tidak memperburuk keadaan. Bila perlu, pelajari teknik relaksasi untuk mengurangi ketegangan mental dan fisik.

Lalu yakinkan diri bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya dan bukan pula harga mati yang menurunkan standar kualitas diri secara mutlak. Selagi ada waktu untuk memperbaiki semuanya, tetaplah berusaha dengan sebaik-baiknya.

Berikutnya adalah menggali kesadaran bahwa hidup itu seperti roda. Kadang di atas, kadang dibawah. Seperti cuaca, kadang mendung, kadang cerah. Layaknya badai, akan berlalu, walaupun sudah pasti ada bekasnya. Itulah salah satu siklus dalam drama kehidupan. Mau tidak mau, suka tidak suka akan dialami oleh semua orang. Walau bentuknya berbeda-beda. Kendati sulit, mari mencoba menghadapi dengan besar hati dan lapang dada. Demikian juga dengan kekalahan dan kemenangan, tidak ada yang selamanya. Sesudah kesulitan ada kemudahan. Semua yang ada di dunia ini adalah fana. Yang artinya, semua berubah dan berganti. Tidak ada satu kebetulanpun dimuka bumi ini. Segala sesuatunya akan saling berkaitan dan melengkapi. Mungkin "Bintang kemenangan" belum menjadi milik kita saat ini, mungkin ini belum waktu yang tepat menurut Yang Maha Kuasa dan bukan hal yang terbaik untuk kita. Mungkin kita masih akan punya kesempatan. Jangan sampai kita berburuk sangka berkelanjutan sehingga tidak mau lagi mengambil kesempatan baik yang singgah di depan mata. Alangkah ruginya diri sendiri apabila hal itu sampai terjadi, karena siapa tahu, dari sekian banyak kesempatan itu, ternyata ada yang menjadi milik kita. Selalu berusaha yang dibarengi oleh doa, sebagai penguat hati yang dilandasi oleh rasa yakin terhadap bantuan Yang Maha Kuasa. Perbanyak ibadah dan adukan semua kegalauan hanya kepada Tuhan.

Selanjutnya adalah mencari teman diskusi yang tepat dan bisa dipercaya. Bercerita dengan lepas, didengarkan, dan berdiskusi bisa menjadi sedikit "obat" yang melegakan hati. Karena dengan bercerita kepada orang yang tepat, setidaknya dapat membantu mengurangi beban perasaan. Ide dan sudut pandang yang diberikan oleh orang yang dijadikan tempat curahan hatipun kemungkinan akan membuka pikiran kita menemukan banyak cara yang lebih baik untuk jalan keluar permasalahan. Anggota keluarga bisa dijadikan pilihan yang utama sebagai teman cerita. Mulai dari ayah, ibu, pasangan hidup, anak, atau siapapun anggota keluarga yang bisa menjadi pendengar dan memberikan pendapat yang bersifat empati, netral, dan logis untuk perasaan yang sedang galau. Mengapa anggota keluarga? Tak lain dan tak bukan adalah untuk lebih menjaga privasi.

Selain itu, menyibukkan diri dengan melakukan aktivitas positif yang menyenangkan juga bisa dijadikan pilihan untuk sedikit melupakan rasa kecewa akan kekalahan, salah satu contohnya adalah dengan menekuni hobi yang selama ini tertunda oleh kesibukan. Pikiran bisa jadi rileks dan kita mendapatkan kesenangan dari hobi tersebut. Bahkan pada beberapa orang, menekuni hobi malah bisa mendatangkan keuntungan baru dalam bidang finansial, karena dari hobi tersebut, bisa dijadikan ladang bisnis yang cukup potensial apabila dilakukan dengan serius.

Layaknya manusia yang tidak sempurna, momen kekalahan juga bisa dijadikan sebagai salah satu waktu untuk melakukan refleksi terhadap diri sendiri. Belajar dari kekalahan yang dirasakan, tidak ada salahnya kita mengkaji dengan jujur, apa saja yang perlu diperbaiki dari diri kita. Refleksi itu kelak bisa menjadi salah satu pijakan untuk memperbaiki kualitas diri. Kendati demikian, ada baiknya refleksi dilakukan secara berkala, bukan hanya disaat susah, namun juga disaat senang. Tujuannya agar kita lebih mengenali kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri, sehingga bisa mengatur strategi yang tepat sasaran, efektif, dan efisien dalam mencapai apa yang menjadi cita-cita secara gemilang.

Alternatif solusi pada tahap yang lebih lanjut adalah mencari bantuan profesional. Saat kondisi mental sudah terasa sangat sulit untuk diatasi dan menimbulkan banyak gangguan psikis maupun fisik, serta gangguan terlaksananya peran diri pribadi sebagai anggota masyarakat, sangat dianjurkan sekali untuk segera memperoleh bantuan profesional dari tenaga ahli yang mumpuni dalam bidang tersebut. Dalam hal ini adalah para psikolog dan psikiater. Saat ini sudah banyak layanan tersebut disediakan baik oleh pemerintah maupun swasta. Tidak perlu merasa ragu atau khawatir, apalagi sekedar takut dengan pandangan orang lain, untuk berkonsultasi dengan para ahli karena mereka sudah pasti memahami cara memberikan bantuan secara ilmiah. Bantuan profesional seperti ini akan sangat membantu memulihkan dan menstabilkan kondisi mental seseorang. Namun perlu diingat bahwa pengobatan seperti ini butuh kesabaran, komitmen, dan optimisme supaya hasilnya bisa maksimal.

"Being defeated is often a temporary condition. Giving up is what makes it permanent." - Maryln Vos Savant

Dari quote tersebut, kita bisa memotivasi diri supaya tidak menyerah dalam menghadapi kekalahan. Terus mencoba karena kita tidak pernah menyangka kemenangan seperti apa yang akan menjadi milik kita nanti. Terpuruk dan selalu menangisi kekalahan secara berkepanjangan hanya akan menghambat langkah menuju kemenangan. Terus lakukan yang terbaik dan serahkan hasilnya kepada Yang Maha Kuasa. Apapun hasilnya, terimalah dengan ikhlas sebagai takdir yang diberikan. Ikhlas akan membuat hidup terasa lebih ringan. Kita akan mendapatkan yang terbaik sesuai dengan apa yang kita butuhkan. 

Tetap semangat dalam meraih kemenangan!

Tuesday, 16 July 2024

Untuk Sebuah Kesombongan


Engkau yang merasa hebat dan kuat,
Kebahagiaanmu terlihat janggal dan aneh.
Apa yang membuat dirimu merasa di atas angin?
Apakah merendahkan orang yang kau anggap lemah adalah sebuah kebanggaan untukmu?
Ternyata kau tak cukup kuat untuk mencari lawan tanding yang sepadan.
Tidakkah kau selama ini mendapatkan cukup pelajaran dari semua kesombonganmu?
Tidak takutkah bila semua kebanggaanmu itu akan menjadi sia-sia suatu saat nanti?
Tahukah kau bahwa banyak doa pengaduan bahkan mungkin sumpah serapah yang terucap karena lidahmu yang tajam dan sifatmu yang seolah mengawang di atas langit itu?
Kau sungguh tak jera dan tak banyak mengerti.
Semoga semua yang menjadi kesombonganmu adalah awal dari keruntuhanmu.

Wednesday, 26 June 2024

Bulan di atas sana


Aku memandang bulan.
Nyata antara aku dan bulan, jauh tak terjangkau.
Aku terus memandanginya dari sini,
Sambil bertanya dalam hati.
"Bulan, apakah kau sungguh tak bisa diraih?"

Bulan memancarkan keindahan dari atas sana.
Kadang cahayanya terang, kadang redup tertutup awan.
Namun aku tetap terpesona melihat setiap hadirnya.
Bulan, kau indah dalam pikiranku, apakah kau akan tetap seindah itu bila bisa disentuh?

Saturday, 8 June 2024

Aku, Kata, dan Waktu


Kata ternyata tak selalu cukup
untuk menjelaskan rasa dan karsa.
Aku yang tak pandai berkata-kata,
seringkali kalah dengan kebohongan dan keangkuhan.
Hanya kepada Tuhan kupintakan bantuan,
agar menunjukkan sesuatu
yang lebih nyata dari sekedar kata-kata.
Dan Tuhanpun menunjukkan dia
yang dinamakan sang waktu. 
Waktu menjawab tanya
dan membantah dusta perlahan-lahan.
Waktu memberi bukti nyata
meskipun tak segera.
Waktu menyimpan rahasia dengan rapi,
dan membongkarnya dengan terbuka.
Waktu menandai hati yang terluka
dan kapan menemukan obat penawarnya.
Aku, kata, dan waktu
dihubungkan oleh Tuhan dalam sebuah makna.

Wednesday, 6 March 2024

Tahap mengajar agama Islam kepada anak

Keseimbangan dalam hidup itu penting. Terutama yang berkaitan dengan kebutuhan fisik dan mental. Apabila salah satu diantara dua hal tersebut tidak mendapatkan porsi yang sesuai, maka tak ayal bisa menimbulkan kelelahan fisik ataupun mental.
Untuk itu, Sekolah Cikal Serpong dan Pusat Studi Al Qur'an mengadakan rangkaian pengajian rutin yang bisa dihadiri oleh para orangtua dan guru. Pada kesempatan itu, para peserta pengajian juga dapat melakukan tanya jawab langsung berkaitan dengan materi pengajian yang dijelaskan oleh narasumber, Ibu Ina.
Salah satu materi yang diberikan pada hari Rabu, 23 Februari 2024 adalah tahap pengajaran Islam kepada anak dalam keluarga. Mengacu kepada QS Luqman 14-19, ada beberapa tahapan yang perlu kita perhatikan saat mengajarkan Islam kepada anak.
  • Bersyukur
  • Berbuat baik
  • Hormat orang tua
  • Sholat
  • Bacaan 
  • Tidak sombong
  • Sederhana dalam berjalan dan berkata (rendahkan suara)

Konsep sholat

  • Wajib sholat di usia 7 tahun
  • Sudah paham rukun
  • Ajarkan sholat sedini mungkin (minimal ikut)
  • Bila anak menolak sholat saat usia cukup: ajarkan sejak dini, bukan tiba-tiba, terapkan konsep parenting QS Luqman. Orangtua tetap harus support supaya anak mau sholat, terutama saat mau tidur (diajarkan, dinasehati, didoakan)
  • Usia hingga 7 tahun: pembentukan kebiasaan
  • Usia remaja: pembentukan kesadaran

Q&A

  • Harus ada kerjasama antara anak, ortu, dan guru dalam menerapkan sholat. Jelaskan hukum, waktu, rukun, rasa syukur (tetap diberi penguatan dari Qur'an, hadist, teladan Rasulullah). Orangtua dan guru harus memperkuat ilmu pendukung pendidikan agama. 
  • Pembentukan nilai-nilai pada orangtua agar selaras dengan pendidikan agama di sekolah: harus ada kolaborasi antara orangtua dengan sekolah. Minimal ada sholat berjamaah dengan orangtua. Anak yang diajarkan agama sejak dini oleh orangtua, biasanya akan lebih terbuka untuk diskusi perihal kendala yang ditemukan saat menjalankan ibadah agama.
  • Interpretasi contoh tauladan Rasulullah kepada para ibu dalam mendidik anak di rumah di antara kesibukan bekerja: buat kesepakatan dengan suami. Buat kesepakatan yang harus diterapkan di rumah sehingga menjadi value (nilai) dalam keluarga. Ambil salah satu ibadah wajib untuk dijalankan bersama keluarga. Bergantian menjalankan tugas pengawasan dengan suami. Rasulullah adalah contoh tauladan bagi semua umat baik laki-laki maupun perempuan. Rasulullah sangat memahami karakter anak-anak dan bersabar dalam menghadapi anak-anak (belajar sambil bermain, menyesuaikan panjang pendek bacaan sholat untuk jamaah perempuan yang memiliki balita, selalu diskusi tentang aktivitas anak sekaligus sebagai kontrol terhadap anak)
  • Orangtua harus tetap belajar dalam berbagai bidang ilmu yang baik dari sumber yang benar.
Demikian rangkuman pengajian pada hari itu. Semoga memberikan manfaat dan berkah bagi kita semua. Aamiin.