Tuesday 23 June 2020

Tiga Hal Manfaat dari Grup Belajar Menulis


Sudah lama saya ingin sekali mampu menulis. Tentunya bukan sekedar menulis seperti anak-anak yang sedang belajar membuat tulisan tangan, tapi menulis seperti yang dilakukan oleh para pengarang buku dan penulis cerita yang karya-karyanya pernah saya baca serta gandrungi.
Keinginan itu berawal dari kesukaan saya membaca sejak kecil. Mulai majalah anak-anak, buku dongeng, komik, koran, buku sastra, hingga mencuri-curi baca majalah wanita milik Ibupun kadang saya lakukan. Buat saya, membaca memberikan begitu banyak hal baru yang yang tadinya tidak pernah terbayangkan dalam pikiran saya.
Saya selalu terkagum-kagum dengan orang-orang yang berada dibalik cerita ataupun berita yang saya baca. Bagaimana bisa mereka membuat saya lebih berselera melahap kalimat demi kalimat dengan rasa penasaran dan candu dibandingkan menyantap makanan yang sudah disiapkan oleh orangtua? Mengapa mereka bisa demikian pintar merangkai kata demi kata menjadi kalimat yang membuat saya jadi tertawa, sedih, takut, dan penasaran?
Saya tidak pernah berpikir untuk menjadi seorang penulis, karena saya merasa tidak punya kemampuan dalam hal itu. Namun seiring waktu, saya merasa lebih nyaman menuangkan pikiran dan perasaan saya dalam bentuk tulisan. Bila salah atau saya rasa tidak cocok, bisa saya hapus, ganti, atau diulang lagi dari awal sebelum saya sampaikan ke orang lain. Hal yang belum tentu bisa saya lakukan bila berbicara langsung, karena saya belum menemukan cara untuk menghapus kata-kata yang sudah terlanjur terucap, atau dengan kata lain dikenal dengan keceplosan.
Awal saya mencoba menulis adalah di blog yang saat ini saya gunakan. Mulanya hanya coba-coba, ingin tahu apa rasanya punya blog. Browsing sendiri, utak-atik, dan kejadianlah saya punya blog di tahun 2016. Punya blog, ya hanya sekedar punya. Belum kepikiran hendak menulis apa. Waktu lebih banyak tersita untuk melakukan rutinitas kerja dan rumah tangga. Kegiatan menulis dilakukan sebatas membuat general comment di raport siswa. 
Hingga akhirnya di tahun 2018, timbul pikiran "Punya blog kenapa tidak dimanfaatkan". Akhirnya dengan modal nekat dan minim kemampuan, saya tulis saja sesuatu yang muncul di pikiran saya. Itupun dengan akses blog yang tidak saya buka untuk umum karena tidak percaya diri. Namun saya tetap mencoba mengisi blog saya dengan tulisan, hasil karya anak saya, dan link channel video youtube saya, walaupun tidak rutin. 
Seiring waktu, ditambah lagi dengan kondisi pandemi saat ini, memaksa kebanyakan orang untuk bekerja dan belajar dari rumah. Hampir semua dilakukan dengan cara online. Termasuk seminar-seminar, yang kemudian dikenal dengan istilah webinar. Singkat cerita, saya menemukan salah satu webinar yang yang berjudul "Menjadi Blogger Ternama" dengan pembicara Om Jay (Wijaya Kusumah). Kebetulan sekali, saya ingin menambah ilmu tentang blog. Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, seusai webinar, saya langsung menghubungi Om Jay melalui nomor WA yang diberikan di acara tersebut untuk ikut bergabung di kelas belajar menulis. 
Baru beberapa hari bergabung di grup WA, saya mulai merasakan manfaat, antara lain:

Mengenal para guru blogger

Beliau semua adalah para guru yang bersemangat untuk maju dan menambah wawasan. Tim adminnya adalah orang-orang handal yang senantiasa memberi tantangan dan motivasi untuk menghasilkan tulisan yang lebih berisi. Anggota kelas menulis bisa melakukan blog walking. Blog walking adalah kegiatan berkunjung blogger ke blog lain, lalu memberi komentar, bahkan meninggalkan tautan. Bagi saya pribadi, hal ini memberikan pandangan yang lebih luas tentang blog.

Menambah rasa percaya diri

Sedikit demi sedikit, saya mulai punya keberanian untuk memperkenalkan blog yang saya buat. Mulai timbul ide untuk menulis beragam hal dan ingin juga berbagi tulisan dengan lebih banyak orang. Ternyata berbagi itu indah dan menyenangkan. Harapan saya, apa yang saya bagi dalam tulisan saya, bisa memberikan manfaat bagi orang lain.

Mendapat informasi tentang AISEI



AISEI adalah komunitas pendidik Indonesia dimana para pendidik bisa saling belajar, berbagi, menginspirasi, dan menulis. Melalui kelas belajar menulis, saya mendapatkan informasi tentang hal ini. Tentu saja, ini menjadi poin tambahan yang saya dapatkan untuk belajar lebih banyak, karena AISEI sendiri selain mengajak anggotanya untuk rajin menulis di blog, juga mengadakan webinar yang menginspirasi anggotanya dengan ilmu yang bermanfaat dalam membuat sebuah tulisan.
Itulah sekelumit cerita saya dan manfaat yang saya dapat dari kelas belajar menulis. Semoga ke depannya, tulisan dalam blog saya bisa semakin bernas. Syukur-syukur bila kemampuan menulis saya bisa agak mendekati para penulis idola. Yah, namanya juga usaha. Siapa tahu berhasil.

No comments:

Post a Comment